Kedung Darma Romansha (l. 1984)
Ketika Malam Menyentuhmu
ketika malam menyentuh tubuhku,
tubuhmu menjadi dingin.
angin di luar ditenangkan suara kodok kawin
“kapan kita mengalahkan suara kodok kawin?”
dan bancet-bancet nyelinap lewat lubang angin.
sementara kamu masuk ke dalam ponselmu
yang tiga kali ganti
yang terakhir retak
seperti percakapan kita
yang terantuk kepalamu.
kenapa kepala kita lebih cerewet ketimbang mulut
kenapa ponsel kita lebih gaduh ketimbang gundah.
aku tak mau menjadi tua dan menyedihkan
aku ingin kita menjadi pemberani
tak takut masa depan yang setengahnya terbuat dari fiksi.
hari ini, hari ini, hari ini yang kita miliki.
dapatkah kita memilikinya, benar-benar memilikinya.
Yogya, 2019
Sumber: Kompas, Sabtu, 6 April 2019.