Puisi: Lampu Merah – Suhendi Pusap

Suhendi Pusap
Lampu Merah

Menunggu lampu merah berubah warna membuatku
merasa bahagia atas kesetiaannya. Kemarin ia berdiri
di sana, besok mungkin ia masih berdiri di sana meski
orang-orng tak mengetahui perasaannya.

Pengendara berkerumum di bawahnya tanpa seorangpun
menyapa pengendara lain di sebelahnya. Kemarin
mungkin mereka berpapasan, besok mungkin berpapasan
lagi, tapi mereka tetap tak saling sapa. Seseorang
menyalakan klakson panjang dan seorang pengemis
tak jadi menyeberang. Mau orang bernasib sama atau
bernasib beda belum tentu membuat mereka saling kenal.
Lampu menjadi hijau dan mereka meninggalkannya
begitu saja.

Ingin kuceritakan kepada ibuku bahwa besok aku akan
melewati lampu merah ini dan merasa bahagia sekali
lagi.

Sumber: Kota Kata-kata (JBS, Yogyakarta, 2017)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *