Husni Djamaluddin
laut mengirim ikan
lewat perahu-perahu nelayan
laut dijamu lumpur
dan segala kotoran sungai
laut mengirim udang
terhidang di meja makan
laut disuguh keruh
air selokan
laut mengirim garam
agar selera tak kehilangan gairah
laut mendapat ludah
dari kapal-kapal yang muntah
laut mengirim minyak
jadi timbunan dollar
laut tak dibayar
dengan ampas-ampas teknologi
laut mengirim mutiara
jadi permata mahkota
laut menerima sisa-sisa
dari perut kota
dan laut tetap menggunung cintanya
dalam gelombang rindu
laut setia mengirim ombak
ke pantai-pantai
ombak ditolak
di tepi pantai
laut ditolak
tepinya sendiri
Sumber: Bulan Luka Parah (Pustaka Jaya, Jakarta, 1986)