Arco Transept
Di hadapan kalender, melewati tahun-tahun sunyi.
Mulai terampas, melucuti luka.
Jejak hilang, karam. Jadi hiasan
museum gelap dan lembap.
Aku adalah kemarahanmu
Tenggelam dan terasing di tanah kelahiranku.
Hanya setiap imlek, aku melek.
Riuh simbal, gong, dan gendang
Mengiringi singa utara dan selatan menari
Menghentak-hentak kaki ke bumi
Dari atas ruko yang langitnya purnama,
Lay See berhamburan,
dan topeng singa-singa tampak girang
seperti saat mengusir Nian.
Seperti langit merah yang memancar cahaya
Pada matamu yang menyala
Aku hidup penuh bahaya
(2017)
Sumber: Riau Pos, 26 Februari 2017.