Mariati Atkah (1987)
Lukisan Perahu
seseorang di buritan
berdiri membelakangi linggi,
digili-gili sunyi
berulang kali
langit hitam dikulum
badai, sebentar lagi.
sebentar angin menerpa,
lantas tubuh terurai
dingin menjerat.
dengan benak berkarat
ia pandangi sekutu
di tengah perahu
“siapa yang selamat,
siapa akan terjebak
ketika nasib buruk
tiba-tiba menyengat?”
dingin makin terasa.
malam melipat cahaya
tapi tak ada apa-apa
selain keheningan yang biasa
sesudah itu, tafsiran zaman
meniup perahu dan awaknya
ke seberang lautan
yang tak diinginkan
2022
Sumber: Bacapetra, 10 Agustus 2022.