Puisi: Mengenang Penyair Chairil II – E.M. Yogiswara (l. 1966)

E.M. Yogiswara (l. 1966)
Mengenang Penyair Chairil II

angin cercaan begitu kuat mengguncang jiwa
kau merakit dari pulau kenangan
perahu impian tak kunjung merapat
ke anjungan mahligai harapan

belum hinggap perahu di pantai
hancur jiwa dihempas badai
badan merangkak di laut kidung perih

(Chairil, chairil
adalah lolong anjing yang rindu purnama)

chairil chairil
mengkoyak malam di jantung-jantung malam
berlari-lari
memikul luka daging duka
chairil chairil
menentang mimpi di balik kamar diri
seorang diri merenggut sepi
chairil chairil
menebang hujan dalam gerimis siang hari
membungkam hati yang tercekam
terbang ke tengah nyanyian samudera kelam
chairil chairil
mengejar matahari di emat penjuru mata angin
tidur di karet dalam senandung selimut duka

chairil chairil, anakmu berteriak lantang
aku mau hidup seribu tahun lagi
tidak satu suara
beribu nuansa bergulir mengalir
menelusuri nafas pahitmu

(Chairil, chairil
adalah lolong anjing yang rindu purnama
menghapus darah suci di muka rembulan)

5 April 1993

Sumber: Soco (Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta, 2001)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.