M Aan Mansyur
semesta di mana orang-orang bijak mabuk mengelilingi
meja kayu besi sambil membahas masa depan kita. udara
terbuat dari asap, aku dan kau merangkak di tanah seperti
ular sebelum kaki-kakinya hilang. langit pada musim-
musim tertentu jatuh seperti potongan-potongan jigsaw.
jutaan simbol matematika menggantung di kabel-kabel
telepon dan lampu-lampu jalan. bunga-bunga akan
memberi petunjuk ketika kita kehilanan arah.
semesta di mana waktu hanya ada di cangkir-cangkir teh.
kehidupan nyata ibarat dunia kartun dan kartun terlihat
seperti kehidupan nyata, dan keduanya adalah sepasang
tetangga yang tidak saling percaya. ingatan dikosongkan
setiap pukul 6 sore, seperti matahari tenggelam. untuk
diisi berita malam yang membicarakan keluarga kita.
semesta di mana kau dimakan singa dan aku
menunggumu di mulutnya memegang tanda bertuliskan
nama aslimu yang tidak pernah kautahu sebelumnya.
semesta di mana setiap kali kau menyentuh gelas dengan
tangan kosong kau merasakan bisikan yang
mendesahkan. lengan dan kaku tidak diperlukan
samasekali. kita bercinta dengan menuangkan cahaya ke
mata satu sama lain.
semesta di mana furnitur ia hewan-hewan peliharaan
kesayanganmu. botol-botol anggur diisi dengan kelopak-
kelopak bunga untuk disajikan kepada bayi kita yang
baru lahir.
semesta di mana setiap kali matahari terbit, di kepalamu
tumbuh sulur-sulur tumbuhan beracun. setiap kali
matamu berkedip, aku seperti mendengar gelegar petir.
semesta serupa yang kita huni kini, tetapi aku tidak
pernah ada di sana.
2012