Atasi Amin (l. 1966)
Menunggang Senja
1
karena akhirnya pergi
harapan mengetahui lagi
yang hilang
limpahan percakapan
jarak berbatas oleh satu
kekasih yang tersisa
2
dengan cerlang jiwa dibaringkan
merupa buah berisi misteri
pengaruh saat saat masyuk
mengenang gurun
yang puitis itu
mengalir luas
merambah bukit satu
3
di antaranya adalah jiwa
ketenangan, kebebasan
dambaan yang benar
berburu di masa hidup
dekati sumber
4
meski berada di simpang jalan
ini tak akan berlangsung lama
sebab saat kemudian tak diduga
berlalu dengan menunggang senja
5
pandangan yang tersembunyi
antara langit dan bumi
melalui pori pori
tentang diri
selama ini dicari cari
ternyata ada sendiri
6
manusia, sangat mendalam
banding sungai yang sangat besar
tak terhingga sebagai batin
menyingkap yang benar
jalan bukit yang paling tinggi
tentang dalamnya akar
karena manusia
lebih dalam
akal dan pikirannya
7
kebenaran mengalir kecil
dikenal sebagai kumpulan
yang kembali ke muara
melukiskan arah pulang
di masa berpisah
8
kekasih masuk
bulan keluar
diam diam
sama dengan rindu
kembali datang
memutus malam
9
benci menyesali banyak mau,
gembira bertemu saat akan berpisah
sebagai masalah
jarak perjalanan
10
hari ke hari jelang
kekasih mendekat
saat paling mendalam
besaran cinta
menjauh di badan
11
selama kami diam
lalui dataran luas
yang mula hilang
kini kembali mengenal
sebagai zikir
bergabung pada upacara ini
12
kami dipandang pada pucuk
melalui pengembangan ajar
pengembaraan daun terakhir
memilih peran ranting
bulan penuh menarik masa
13
sejak rindu yang luar biasa ini
mencoba dalami sumber
lebih jauh lagi
salahkan api dunia
2004
Sumber: Ke Pintu (Prive bekerjasama dengan Pustaka Latifah, Bandung, 2004)