• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Atasi Amin

Puisi: Sekarangan Bunga – Atasi Amin (l. 1966)

Posted on 5 Desember 2017 by Editor

Atasi Amin (l. 1966) Sekarangan Bunga sekarangan bunga kami terima dari orang tak dikenal mungkin kurir yang salah tetangga menyangkal karena tak ada pesta atau mereka berduka? mulanya kami gembira […]

Posted in Puisi Tagged Atasi Amin, Puisi Leave a comment

Puisi: Hangus – Atasi Amin (L. 1966)

Posted on 5 Desember 20175 Desember 2017 by Editor

Atasi Amin (l. 1966) Hangus 1. musim ini diilhami sungai yang kering ladang ladang yang ditaburi benih, tumbuh batu batu sejauh perjalanan suatu saat akan berpisah 2 tapi, katakan pada […]

Posted in Puisi Tagged Atasi Amin, Puisi Leave a comment

Puisi: Dago – Atasi Amin (l. 1966)

Posted on 30 November 20175 Desember 2017 by Editor

Atasi Amin (l. 1966) Dago jam 9 malam di simpang dago, kau ada di mana, lampu lampu berkelebatan dan dingin memasuki jalan terjal bukit pakar ta, mari kutemani, suara itu […]

Posted in Puisi Tagged Atasi Amin, Puisi Leave a comment

Puisi: Menunggang Senja – Atasi Amin (l. 1966)

Posted on 26 Februari 20175 Desember 2017 by Editor

Atasi Amin (l. 1966) Menunggang Senja 1 karena akhirnya pergi harapan mengetahui lagi yang hilang limpahan percakapan jarak berbatas oleh satu kekasih yang tersisa 2 dengan cerlang jiwa dibaringkan merupa […]

Posted in Puisi Tagged Atasi Amin, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani