Agus Dermawan T (l. 1952)
Monolog Nihilis
luruhkan semua cahaya ke bumi
jadikan neraka
masukkan semua gatal ke hati
jadikan siksa
ketimbang kepergok
lanjurkan ia jadi sekutumu
dan gulati bagai setubuhmu
: inilah dunia
yang berhenti dalam gravitasi
dan runyam dalam bara api
lenyapkan pikir jadikan mati!
hapuskan pertimbangan
jadikan ngeri
dan ngeri adalah nestapa
: itulah kehidupan
yang sudah terencana
maka,
seperti kuburan rumah kita
setiap ruangan
tanpa furnitur
penuh gelimpangan anak-anak catur
zaman akhirnya memang
begitu nihil
begitu sepi
begitu muskil
begitu basi
Sumber: Tonggak 4 – Antologi Puisi Indonesia Modern (Gramedia, 1987)