Intoyo (1912-1971)
Nasib
Bagai biola yang salah larasnya
Mengharu harmoni di dalam orkes.
Lagu hidupku kini ta’ beres
Laguku jurang lurus dan cerkasnya.
Karena didikan agak keliru:
Hidupku terdasar “perseorangan”
Sekarang zaman “perkitaan”
Sesat dan sasar menganyam nasibku.
Lamalah sudah aku berperang.
Melawan musuh di dalam diri:
Kubujuk halus, keras kuhantam.
Amat sedikit ‘ku dapat menang.
Kebiasaan yang telah mendalam,
Susah ditukar, sukar disiangi.
Sumber: Pujangga Baru, No. 2. Th. VI, Agustus 1938.