Hamdy Salad (l. 1963)
Nyaris Pingsan
Sebuah negeri nyaris pingsan
diinjak kaki para penagih hutang
Pegawai resmi berbaris di jalan raya
memanggul brankas yang terkunci
setengah tidur setengah jaga
Orang kosong memburu angka-angka
dari kantor satu menuju kantor lainnya
sampai luka berpinak di sekujur badan
melebihi rumah sakit dan kuburan
Para pialang menaburkan sianida
dalam kwitansi dan surat perjanjian
di sela tumpukan buku sejarah
yang diwariskan nenek moyang
bagi anak cucu dan masa depan
Sebuah negeri nyaris pingsan
diinjak kaki pada penagih hutang
Tak ada lagi rupiah dalam almari
juga dolar dan emas batangan
selain kitab suci dan undang-undang
Sumber: Hari Raya Puisi (Yayasan Hari Puisi; Jakarta; 2018)