Husnizar Hood
Tidak sendiri,
Ada langit yang merendah
Pucuknya jatuh ke dinding
Dan sepetak dunia jadi lukisan
Tergantung di jendela
Hitam putih kepalsuan
Merah jingga keberanian yang luntur
Kuning biru tanpa cinta
dan ungu keadilan yang sia-sia
Engkau bercakap denganku:
“Ambillah dan bingkai gambar maya itu, jadi saksi suatu waktu”
Sepasang besi menari
Lenggangnya ke kanan dan ke kiri
Ada irama kegelisahan menggerakkan malam
Menggoncang segala gelap
Menjadi cahaya
Sunyi menggeledah irama menggeledah kalbu
Ruang-ruang bernyanyi bisu
Pada kesunyian tak menjawab
Engkau bercakap denganku:
“Dengarkan saja alunan sumbang itu, tembang pupus melara”
Didalam penjara itu engkau selalu ada
Melarangku menangis
Karena kesepian bukanlah sebuah nestapa
Dan nestapa bukanlah selalu harus ditangisi
Tapi dengarkan angin di luar sana
Yang menggesek tiang-tiang kebenaran
Runtuh dan tumbang
Bongkahannya terlontar
Menyusun dinding-dinding baru
Dan mereka menangisi di dinding-dinding itu
Engkau bercakap denganku:
“Sebentar lagi pagi dan pagi selalu memberi matahari”