Ibe S. Palogai (l. 1993)
Perayaan Kekalahan
aku tafsir canggung pena dan gulungan lontara
yang saling memunggungi di atas meja tua
sejak kisah seorang gembala perang ingin ditulis,
keduanya berselisih: adakah dia seorang budak
atau budak itu
di barat jauh, harimau pemabuk tersesat di sini
tajam kukunya sepisau geliat dan muslihat
semenara orang-orang itu, ditatap harimau sebagai
kuda perkasa yang sanggul berlari, hanya berlari
tanpa pelana dan arah
selamanya tak ada perang
selamanya hanya perangkap
kisah ini bergulir laksana dua ujung pedang
yang berlaga dalam sarung yang tenang
dan selalu, harimau pemabuk itu,
sarung yang menyarang gairah para perajang
aku tafsir canggung pena dan gulungan lontara
keduanya asing antara budak atau gembala perang
selisih kian panjang, ketika kuda pelari yang mengalah,
mendapat hadiah pelana dari harimau paling lemah
di atas meja itu, kulihat perangkap tak melahirkan pemenang
sementara sarung-sarung dari hariau itu, alas yang halus
untuk setiap meja sejarah kita.
Sumber: Cuaca Buruk Sebuah Buku Puisi (GPU, 2018)