Ibe S. Palogai (l. 1993)
Alat Peraga Perang
ia duduk berpangku tangan
di hadapannya sebuah peta membentang
ia pandang dengan mata mengenang
dua musim hujan telah ia kuasai
di kursinya ia duduk seperti tersangka
tak mampu mengakui kesalahannya
di atas peta berserakan mayat-mayat maya
dengan darah mengenang nyata
pukul dua malam ia membuka jendela
hujan jatuh dan tak sanggup menyentuh tanah
hanya searsir peta yang menggenang
“semoga hujan mengubur mereka.”
Sumber: Cuaca Buruk Sebuah Buku Puisi (GPU, 2018)