Puisi: Pitalikurma – Muhammad Ali Fakih (l. 1988)

Muhammad Ali Fakih (l. 1988)
Pitalikurma

dari celah dedaunan, bulan masih bisa melihatnya tercenung sendiri
dan mengibaskan senyap yang memeluk matanya tak henti-henti

dari tirai jendela, senyap masih bisa melihat rindu
dan menagih dendam pada hatinya yang pilu
dari tilam cahaya, rindu masih bisa melihat rahasia
dan menghembus kabut ke lubuk dinginnya cuaca

dari telinga dan matanya, rahasia masih bisa mendengar dan melihat
segala yang tak didengar dan dilihat
segala yang membuatnya paham
bahwa yang nyata tak lebih hanya bayangan
dan kesedihan yang mendalam

Jogja, 2012

Sumber: Kompas, 29 Juli 2012

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *