Ewith Bahar
Puisi adalah tanah yang diretakkan matahari
tapi dengan tulus menumbuhkan benih menjadi pohon
puisi adalah bunyi pasir menggesek telapak kaki musafir
halus dan pedih, memberinya pemahaman tentang arti getir
puisi adalah sampan kecil yang bernyali di tengah samudera
keangkuhannya menggetarkan sayap-sayap camar
puisi adalah wanita pendiam yang hatinya riuh dengan kata-kata
dari bola matanya memancar sinar fajar
puisi adalah seorang lelaki yang paham bahasa mata
yang dibacanya hanya dengan menyentuhkan tangannya pada segaris alis.
***
Sumber: Kidung Kawidaren (Penerbit Pustaka Senja, Jakarta, 2016)