Puisi: Rumah di Kebun Bambu – Dahta Gautama

Dahta Gautama

Rumah itu dibangun di pinggir kali
di sebuah kampung. Semenjak merasa ujur
diputuskannya untuk tinggal di situ.
pekarangan ditanaminya bambu
ada juga bunga-bunga, bonsai dan lima batang kelapa gading.
Karena anak-anaknya sudah pada dewasa
satu-satu menikah, tinggallah ia seorang diri.
sang istri, baginya cerita usang
ketika masih bawahan. Istrinya lari dengan tetangga baru.
seorang berduit pula.
Selepas subuh ia suka keliling kampung.
mampir di warung kopi, ngobrol dan ngakak.
Suatu hari ia terima sepucuk surat dari si sulung.
entah apa bunyinya. Tapi setelah itu ia banyak berubah.
tak pernah lagi orang-orang kampung melihatnya keluar subuh
ngobrol di warung kopi atau mancing di kali.
hanya sesekali, nampak lari-lari di halaman
rumahnya yang luas
dan kelihatan jompo

Rumah di kebun bambu
setelah di tua mati, si sulung menggusurnya.

2002

Sumber: Ular Kuning (Pijar Media, Bandar Lampung, 2011)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *