Samsoe Tiroesah (1910)
Maloe Bertanja Sesat di Djalan,
Segan Berkajoeh Hanyoet ke Hilir
Murid sekolah di mana-mana,
Asal menurut nasihat rencana,
Lepas daripada marabencana,
Usikan guru ambillah guna.
Baiklah kita berhati-hati,
Eloknya pengajaran dapat mengerti,
Ringan dan berat kita ingati,
Tumpah daripada guru sejati.
Adapun kita bangsa anak-anak,
Nyatalah ingatan masih lunak,
Amat kaku otak dan benak,
Seperti burung yang belum jinak.
Elok dan buruk belum diketahui,
Sesat dan betul belum pula dirasai,
Asal dan usul belum diarti,
Tanda akal belum mengetahui.
Dari sebab itu wahai saudara,
Ingatan guru jangan dibuat cidera,
Jangan berbuat segala angkara,
Halus dan kasar supaya kentara.
Lama-kelamaan nyata itu,
Atas ajaran guru satu per satu,
Nanti kemudian sebab dibantu,
Seperti batu menjadi mutu.
Entah esok entah pun lusa,
Gemarlah kita senantiasa,
Akan pengajaran bermasa-masa.
Nasihat guru boleh terasa.
Baharu terasa di dalam hati,
Enak belajar sangat berarti,
Rasakan tidak hendak berhenti,
Kemenangan belajar baharu mengerti.
Ayuhai saudara tuan sahabat,
Yakin itu suatu obat,
Ulurkan tali akan pengebat,
Harus diikat lambat-lambat.
Hati yang tidak demikian peri,
Akan kelupaan sehari-hari,
Nyawa dan badan menjadi ngeri,
Terusan ‘tu dapat lagi dicari.
Tentu ingatan jauh terhindar,
Kalau kabut beredar-edar,
Arti pengajaran tidak tersebar,
Hati yang putih jadilah pudar.
Inilah untung sampaikan besar,
Laratlah badan jadi tersasar,
Ini dan itu berkisar-kisar,
Rambut yang halus dikatakan kasar.