Anonim (1891)
Sjair Boenga Tjempaka
Suwatu lagi bunga tjempaka;
Rupanya bagus, bermega-mega
Kuningnya amat bergelang-gelang
Kalau terpandang jatohlah bimbang.
Pada sangkaku bodoh yang hina,
Patut pakeyan yang bijaksana
Sebab rupanya amat indah,
Rupanya kuning antara merah.
Tambahlah lagi baunya pula,
Mencium sampe pening kepal;
Terpandang diya jatuh melarat,
Seperti orang hilang sumangat.
Sumber: Sahhabat Baik, No. 2, 1891 dalam Meneer Perlente, Antologi Puisi Periode Awal (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2009)