Puisi: Surat Bulan Maret – Goenawan Monoharto

 Goenawan Monoharto

-padamu cinta
di negeri asing

sebaiknya memang kita tak jumpa
supaya kerut di rupa tanda tua juga tidak tampak
meski kau tambah cantik dengan rambut keabu-abuan
biarlah seperti dulu (10 tahun/20 tahun/30 tahun?)
ketika aku pertama mengenal dan menyebut namamu cinta
kita berjalan di musim kampanye bersama terbahak tertawai
partai-partai politik yang beringas mencari dukungan suara
kita tetap berkelana di bumi asmara yang lucu dan ajaib

ini bulan maret sebentar lagi hujan terusir
dari musim tanah bermatahari, bagaimana kabarmu?
sudah sangat lama tak pernah menerima telegram
dengan kata indah yang singkat dan penuh tanda-tanda baca
(maaf aku baru sadar bercinta lewat kertas surat bukan lagi masanya)
kau ingat ini bulan lahirku
kuharap kau kirim ucapan selamat
bagiku bersama kecupan bergincu aroma rempah seperti dulu
dibungkus dengan kertas kado warna-warna yang nyata

aku beritahu dengan tulus hati dan jiwa
tak perlu repot kau datang dari negerimu
biar hayal mataku tetap dan terbiasa melihat
wajah muda yang cantik pada waktu itu
demikian pula kau tetap pelihara rindumu padaku
supaya cinta di hatimu tidak terkelupas

hanya ini dapat aku bahasakan
kiranya kau paham maksudku
oh, kini aku sadar
sungguh sudah sangat tua
untuk berbagi di satu ranjang
berwangi bau tubuh kita

salamku padamu cinta
saat ini di hatiku penuh senyum

bekasi 6 maret 2017

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *