Trisno Sumardjo (1916-1969)
Syair-syair Kecil tentang Hidup
1.
Dari detik ke detik dada berdetak
Memukulkan bertubi godam Kerja dan Kasih.
Tiap kali hati menjawab, “Maut kutolak!”
Diseretnya beban Hidup, dan makhluk merintih.
2.
Kerja sehabis tenaga dan sisanya untuk cinta.
Anak terlahir antara letih dan tak sengaja
Dia pun tumbuh, mengulang riwayat ibu dan bapa,
Dia pun hidup dan tak tahu Hidup yang sebenarnya.
3.
Orangtua berkata, “Jadilah bijaksana,
Hindari kejahatan, carilah keselamatan.”
Si anak berpikir, ” Di melarat bikin aku celaka!”
Maka larilah ia mengejar kekayaan.
4.
Bayi lahir menangis, anak dara meratapkan asmara.
Istri dimadu tak terbujuk air matanya
Janda tua meringkuk, tak berdaya, tak berharga.
Baru di mahkamah jenazah tertawa!
5.
“Jalan raya lempang ini untukmu bersenang-senang!”
“Tidak! Aku menyimpang! Aku perambah jalan!”
Dia terperosok dan jatuh ke dalam jurang.
Pekiknya terakhir, “Aku bahagia! Aku orang kenamaan!”
Jakarta, 23 Desember 1951
Sumber: Zenith, Th. II No. 9, September 1952