Sandro Soge Making (l. 1999)
Tengah Malam
Puisi belum tidur dari tadi.
Matanya sembab sampai-sampai jari kananku cukup lembab mengelusnya
ia melihatmu Dea
kau duduk di sampingku setelah tiga hari belum juga kau ditemukan
doa-doa pergi mencarimu lalu menitipkan amin yang kupeluk sekarang
dan puisi tidak berhenti menangis semenjak kejadian itu
di luar rumah jalanan masih genting
banyak parang berlalu lalang dengan suara demonstran
membuat kota akhirnya hilang rupa
dan hujan tidak mampu memadamkan dirinya di langit.
Kau tahu, aku membawa berita belum matinya kau di surat kabar
aku mungkin percaya telah menjadi akibat ketika bahkan tiap kata semestinya bukan dibilang basah jika doa-doa hilang atau amin yang tidak lagi bangun atas ketidakmengertian pada cuaca dan mata
tapi ia masih melihatmu saat dadaku hanya punya ketakutan untuk menemukanmu.
Di luar itu segenap detik menghimpun ramalan setelah pagi bisa saja sebuah revolusi yang kaukekalkan.
2019
Sumber: MDX-News, 15 Oktober 2020.