Andy Sri Wahyudi (l. 1980)
Warung Nenek
kata nenek, perasaan terbuat dari tepung terigu
“hallo…nenek sedang apa?”
“sedang jualan tepung terigu oon!”
…dan berbondong-bondong orang datang, membakar warung nenek!
2007
Warung Nenek Lagi
hujan, gugur, semi, kemarau dan lain-lain
berlintasan dan mendekam di warung nenek
sampai tubuh nenek berkarat menjaga warungnya
kini nenek jualan macam-macam musim
kata nenek, sebentar lagi musim tidak bergulir
“hallo…nenek sedang apa?”
“sedang jualan musim, oon!”
…lalu tuhan datang, merampok warung nenek!
2007
Lagi-lagi Warung Nenek
nenek tersenyum membaca tulisan:
dilarang berjualan di atas trotoar!
tapi warung nenek sudah hilang entah ke mana
kata nenek, beberapa hari lagi kota akan tenggelam
“hallo…nenek sedang apa?”
“sedang balas dendam, oon!”
nenek kencing tak kunjung berhenti!
tidak hanya kota yang tenggelam
2007
Sumber: Indoprogress, 5 November 2013
Catatan: Judul dari editor. Tiga sajak ini terpisah, tapi karena kepaduan tema kami sajikan sebagai satu kesatuan. – Editor.
Haii…eh, Puisi aku kok isa sampai sini sih? Hihihii…
Semoga tidak keberatan… pemuatan di situs ini dengan menyebutkan sumber asal. Kami memilih puisi yang menurut kami sudah memperkaya puisi Indonesia… – editor.
Trimakasih dah mengapresiasi puisi karya saya ya..semoga bermanfaat.
Salam,
Andy Sri wahyudi