Daelan Muhammad (l. 1942)
Waktu
bagai sejumlah pengantar jenazah
waktu berduyun datang berduyun pergi
sarat dengan tangis keluh dan kesah
yang tiada lagi disadari
amboi! lambatnya mereka melangkah
tapi dengan tiada disadari
lewatlah sebuah demi sebuah
rumah yang berdiri kanan kiri
Sumber: Horison, No. 2, Th. I, Agustus 1966; dalam Tonggak 3, ed. Linus Suryadi (Gramedia, 1987)