• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Daelan Muhammad

Puisi: Waktu – Daelan Muhammad (l. 1942)

Posted on 23 Juni 202123 Juni 2021 by Editor

Daelan Muhammad (l. 1942)Waktu bagai sejumlah pengantar jenazahwaktu berduyun datang berduyun pergisarat dengan tangis keluh dan kesahyang tiada lagi disadari amboi! lambatnya mereka melangkahtapi dengan tiada disadarilewatlah sebuah demi sebuahrumah […]

Posted in Puisi Tagged Daelan Muhammad, Puisi Leave a comment

Puisi: Di Bawah Jendela – Daelan Muhammad (l. 1942)

Posted on 23 Juni 202123 Juni 2021 by Editor

Daelan Muhammad (l. 1942)Di Bawah Jendela ada angin menjenguk dari luar jendelasudah tua tapi masih begitu tampan iademi melihat aku acuh tak acuh sajaia pun melompat masuk menampar muka Sumber: […]

Posted in Puisi Tagged Daelan Muhammad, Puisi Leave a comment

Puisi: Damai – Daelan Muhammad (l. 1942)

Posted on 7 April 202023 Juni 2021 by Editor

Daelan Muhammad (l. 1942) Damai bersyukurlah, ayah, bersyukurlah karena sapi yang kau piara telah beranak kambing telah bunting ayam menetas telur bersyukurlah, ayah, bersyukurlah karena mangga yang terkenal manis telah […]

Posted in Puisi Tagged Daelan Muhammad, Puisi Leave a comment

Puisi: Doa Pagi Seorang Pegawai – Daelan Muhammad (l. 1942)

Posted on 6 April 20196 April 2019 by Editor

Daelan Muhammad (l. 1942) Doa Pagi Seorang Pegawai rambut yang subuh tadi berserakan telah kurabikan baju dan celana, begitu juga sepasang sepatu telah kukenakan hari baru pukul tujuh, tapi aku […]

Posted in Puisi Tagged Daelan Muhammad, Puisi Leave a comment

Puisi: Surat Kepada H.B. Jassin – Daelan Muhammad (l. 1942)

Posted on 6 April 20196 April 2019 by Editor

Daelan Muhammad (l. 1942) Surat Kepada H.B. Jassin selama ini memang cuma pasir sajak-sajak penyair tiada bercahaya telah mati dalam hidupnya sebab bulan menghilang begitu juga bintang-bintang pada malam pertama […]

Posted in Puisi Tagged Daelan Muhammad, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani