Puisi: Waris Almanak – Sihar Ramses Simatupang (l. 1974)

Sihar Ramses Simatupang (l. 1974)
Waris Almanak

menyimpan hak waris almanak itu, tanggal-tanggal telah dilepaskan ketika kayuh kita sampai ke hari lepas yang masih berkeliaran. ada mantera, wasiat, dan air mata yang seakan merasuk ke pundi aladin, sehasta beban yang pernah diletakkan di pundak, jomplang dalam arus hari yang berpusar;

di bawah matahari yang memancari bunga-bunga, muncratlah benang sari mengejar putik di dalam gelap kemudian. ya, kita memelihara bebijian hanya untuk menjadi tunas di padang kenangan. tunas berdaun muda;

di padang itu, lalu oasis pun dipetakan, menjadi tempat air mata tergelincir lalu kita menggenanginya sebagai kolam-kolam kerinduan;

itulah ingatan, ketika tanggal menyisakan jejak di atas tanah -mungkin basah atau mungkin berdebu-setapak jalan liar menuju padang penghabisan;

berharaplah malaikat kelak mempertemukannya setelah rangkai perpisahan yang entah. dalam jawaban tak ada pangkalnya: ya, siapa tahu kelak masa itu bertemu jua di sana.

 

Sumber: Lampung Post, 15 Februari 2015.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *