Puisi: XIX – Weslly Johannes

Weslly Johannes
XIX

Masa kecilku adalah ketelanjangan laut dan bulu garam yang sederhana. Setiap hari, kutandai petang dan pagi dengan girang kanak-kanak yang berlari menyongsong laut. Badan mereka yang liat dipeluk basah gelombang.

Tahun-tahun seperti daun-daun kayu putih yang tumbuh, merimbun, lalu jatuh ke dalam tong besi di atas tungku suling. Hangat dan harum minyak yang mengalir mengikuti kapal-kapal untuk memeluk badanmu.

Panas matahari mematangkan kulit gadis-gadis di kampung tetangga. Coklat dan menawan. Tunas-tunas ilalang bangkit dari abu dan menjadikan aku gembala atas gairahku sendiri.

Pantai dan santai. Tak ada yang tertarik pada arloji. Sebab detak-detik seperti dibuat mabuk oleh tengah hari masa muda yang dihabiskan badan-badan bujang di bawah sombar ketapang juga di antara cerita-cerita tentang laut idaman yang rindu kita layari.

Perahu-perahu itu diseret angin, sementara aku terombang-ambing di antara matamu dan mata malam: rindu masa remaja yang susah tidur. Namun, aku tenggelam jua ke dalam tumpahan mimpi.

Seseorang telah melempar api ke unggunan puisi ini. Lalu semuanya berkobar. Pendapatku tentang cinta disanggah dengan parang dan dogma; benda-benda yang diciptakan dari kerapuhan manusia. Layar perahu ayahku koyak-moyak bersama jiwaku.

Seperti bayi-bayi ke dalam dunia yang tak ia kenali, luka terlahir merah-merah dan ditandai tangis, api, beton, dan besi. Semua bahasa gelap dari lidah manusia yang menggusur padang ilalang dan pohon-pohon kayu putih itu.

Hujan dan waktu dapat mengubah lubang-lubang bom dari abad yang sudah lewat menjadi telaga. Sapi-sapi itu minum dan berpuas diri pada siang-siang yang terik, sementara aku dipeluk sepi di tepiannya.

Waktu memang bukan tangan terampil yang dapat diandalkan untuk menjahit teks yang patah. Manusia diajari oleh dirinya sendiri untuk merawat dendam, tetapi aku masih percaya pada cinta, pada puisi.

Ambon, 15 April 2016


Sumber: Blog Semacam Puisi, 5 November 2018.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.