• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Gracia Asri

Puisi: Permadani Terbang – Gracia Asri

Posted on 11 April 201914 April 2019 by Editor

Gracia Asri Permadani Terbang teluk Bhospore masih bertalu memantulkan suara azan dari masjid-masjid beribu kubah merah adalah kebahagiaan hati, warna jeruk adalah keriaan hidup yang harus diperas untuk menikmati manisnya […]

Posted in Puisi Tagged Gracia Asri, Puisi Leave a comment

Puisi: Migrasi dari Bibir ke Puisi – Gracia Asri

Posted on 19 Agustus 201819 Agustus 2018 by Editor

Gracia Asri Migrasi dari Bibir ke Puisi Berapa kardus yang kamu perlukan untuk mengemas dua belas tahun asap dan lima cangkir kopimu setiap hari? Aku mencarikan tali, perekat plastik hitam […]

Posted in Puisi Tagged Gracia Asri, Puisi Leave a comment

Puisi: Requiem – Gracia Asri

Posted on 19 Agustus 201819 Agustus 2018 by Editor

Gracia Asri Requiem mereka sudah berangkat dari tubuh dan dua puluh empat kerbau ikut mengantar aku yang masih pada tubuh ingin ikut merasa, merasa melambaikan tangan. lalu rumah-rumah bertanda tanduk […]

Posted in Puisi Tagged Gracia Asri, Puisi Leave a comment

Puisi: Kolam Ikan – Gracia Asri

Posted on 19 Agustus 201819 Agustus 2018 by Editor

Gracia Asri Kolam Ikan telanjang menghadap alam senja tidak selalu berwarna jeruk langitkah yang berkaca pada telaga atau telaga yang memeluk awan rasa sepoi dingin menumbuhkan hati sampai bersinar seperti […]

Posted in Puisi Tagged Gracia Asri, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani