• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

hamidah

Puisi: Merenungi Kesaktian Anak – Hamidah (1915-1953)

Posted on 2 Mei 20212 Mei 2021 by Editor

Hamidah (1915-1953)Merenungi Kesaktian Anak Anak menangis, terisak-isak,Menahan sakit, menyenak badan,Ibu duduk, tidak berasak,Beserta bapa tersedan-sedan. Anak menggeliat menahan sakit,Tangan dan kaki tergapai-gapai,Ibu melihat rongkongan tersepit,Obat digosok bermacam rampai. Anak mengerang […]

Posted in Puisi Tagged hamidah, Puisi Leave a comment

Puisi: Hiba Hatiku – Hamidah (1915-1953)

Posted on 2 Mei 20212 Mei 2021 by Editor

Hamidah (1915-1953)Hiba Hatiku Hiba-hibalah hatiku o, temanMendengar bunyi suling petaniTengah langit disungkup awanSedang lengang kampung negeri. Di dangau-dangau di tengah sawahDi antara terang dengan tiadaTerbujur badan yang sedang payahPayah rindu […]

Posted in Puisi Tagged hamidah, Puisi Leave a comment

Puisi: “O! Bulan” – Hamidah (1915-1953)

Posted on 2 Mei 20212 Mei 2021 by Editor

Hamidah (1915-1953)“O! Bulan” Oo! Bulan, kandil pelita!Yang terang, di dalam gelap;Sampaikan pesan pada yang kucinta!Mataku rindu, tak dapat lelap. Oo! Bulan, suluh malam!Memberi cahaya dengan lembut;Sampaikan pesan, pada permata nilam!Hatiku […]

Posted in Puisi Tagged hamidah, Puisi Leave a comment

Puisi: Keluhan Kalbu – Hamidah (1915-1953)

Posted on 2 Mei 20212 Mei 2021 by Editor

Hamidah (1915-1953)Keluhan Kalbu Memandang melatiTersenyum seriDisapu embun, bertatahkan mutiMembawa kenangan’ku beragam warni. Kenangan melayangKe taman mayangDiburu harum beralun-alunDicumbu angin gurau berpantun. Terlena badanDirimbur anganSerasa angan bersalin tubuhKiranya bayangan persona keluh. […]

Posted in Puisi Tagged hamidah, Puisi Leave a comment

Puisi: Kendiri – Hamidah (1915-1953)

Posted on 2 Mei 20212 Mei 2021 by Editor

Hamidah (1915-1953)Kendiri Tidak sebuah, satu pun tidak,Yang boleh kuambil sebagai suriHanya jika sukma berkehendak,Aku merayau seorang diri. Kulagukan rubai beberapa kudapatIndah merdunya aku ‘ndak tahu,Tetapi kusangka tidak sebabat,Dengan gentaran gerak […]

Posted in Puisi Tagged hamidah, Puisi 2 Comments

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani