• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

ikhsan risfandi zetry iminy

Puisi: Jaz Kuatrain Dari Libanon – Ikhsan Risfandi Zetry Iminy

Posted on 10 September 202310 September 2023 by Editor

Ikhsan Risfandi Zetry Iminy Jaz Kuatrain dari Libanon Bachar Mar-Khalife lirih bernyanyiYa Balad, tembang tentang beraneka macam yang hilangAku, kamu, salju dan matahariTanah air yang terampas dan yang tak bisa […]

Posted in Puisi Tagged ikhsan risfandi zetry iminy, Puisi Leave a comment

Puisi: Jaz Pelipur Lara – Ikhsan Risfandi Zetry Iminy

Posted on 10 September 202310 September 2023 by Editor

Ikhsan Risfandi Zetry IminyJaz Pelipur Lara : Bill Evans (1929-1980) /1/Aku terpaksa percayaPada masa silamKala musim semi masih cemerlang Muda-mudi tumpah ruah di jalanan“bunuh diri terasa tak menyakitkan”Jadi slogan paling […]

Posted in Puisi Tagged ikhsan risfandi zetry iminy, Puisi Leave a comment

Puisi: Ahad Siang di Sebuah Mal Pinggir Tangerang – Ikhsan Risfandi Zetry Iminy

Posted on 10 September 202310 September 2023 by Editor

Ikhsan Risfandi Zetry IminyAhad Siang di Sebuah Mal Pinggir Tangerang Sehari sebelum lebaran datang ;Niscaya kau akan temukanWajah-wajah terpampang ramahSeakan-akan segala masalah memutuskan hijrah keluar rumah Toko kelontong mulai membuka […]

Posted in Puisi Tagged ikhsan risfandi zetry iminy, Puisi Leave a comment

Puisi: 12 Bar Blues di D Minor (Blues Luntang-Lantung ala Bucin) – Ikhsan Risfandi Zetry Iminy

Posted on 20 Desember 202010 September 2023 by Editor

Ikhsan Risfandi Zetry Iminy 12 Bar Blues di D Minor                        -Blues Luntang-Lantung ala Bucin. “Barangkali aku lah pemuda dalam […]

Posted in Puisi Tagged ikhsan risfandi zetry iminy, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (7)
  • Esai (136)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (2,025)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Teks Deklarasi Hari Puisi Indonesia 26 Juli
  • Esai: Apa yang Dibaca Chairil?
  • Puisi yang Bagus (2): Yang Mengantar pada Kematangan
  • Puisi yang Bagus (1): Kemahiran Menggunakan Perangkat Puitika
  • Puisi: Apakah Air Mata Seorang Asing Cuma Air yang Mengalir Membasahi Pipi Mereka Begitu Saja? – Moch Aldy MA
  • Esai: Tugas Seorang Penyair – Hasan Aspahani

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Agam Wispi Agenda Alfiyan Harfi Amir Hamzah Andy Sri Wahyudi Anekdot Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo Husain Landitjing J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan M. Balfas Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Pranita Dewi Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Teks Deklarasi Hari Puisi Indonesia 26 Juli
  • Esai: Apa yang Dibaca Chairil?
  • Puisi yang Bagus (2): Yang Mengantar pada Kematangan
  • Puisi yang Bagus (1): Kemahiran Menggunakan Perangkat Puitika
  • Puisi: Apakah Air Mata Seorang Asing Cuma Air yang Mengalir Membasahi Pipi Mereka Begitu Saja? – Moch Aldy MA

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (7)
  • Esai (136)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (2,025)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani