Kurnia Effendi 4 Kwatrin tentang Kopi1. Di anjungan yang tak tenang: horizon bergelombang Tampak samar hutan tropis Brazilia di bawah kawanan tipis awan Akan kukenang pertemuan kita seperti menjaling benang […]
Kurnia Effendi
Puisi: Amsal Gerabah – Kurnia Effendi
Kurnia Effendi – dari penyair penggemar kartu pos kepada penyair pemuja keramik Tiada hari libur bagi segunduk lumpur Dia patuh pada mantra yang tak utuh Berputarlah, meniru penari dengan satu […]
Esai: Adakah Ketegangan Antara Penyair dan Prosais dalam diri Kurnia Effendi?
Oleh Hasan Aspahani AKU PERCAYA Sajak Kurnia Effendi Kutinggalkan tanah Taliwang di akhir siang Berbekal cindera mata: sarung tenun untuk anak lanang Memasuki arus padat, merayap di segala tempat Kudengar […]
Puisi: Mengenang Bandung dari Jauh – Kurnia Effendi
Kurnia Effendi Jalan-jalan basah menuju puncak bukit, hutan kecil, rimbun daun Jalan-jalan rindang dengan pohon yang setia menjadi payung Jalan-jalan yang teranyam rumit, gang-gang dengan rumah yang rapat Jalan-jalan yang […]