• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Mawie Ananta Jonie

Puisi: Di Batas Renville – Mawie Ananta Jonie (l.1940)

Posted on 12 Juli 202112 Juli 2021 by Editor

Mawie Ananta Jonie (l.1940)Di Batas Renville Batang Tapakih mengalir membelah kampungku,airnya kuning sejak dari hulu sejak dulu dulu. Ketika Belanda melancarkan agresinya yang kedua ditahan,di sinilah tapal batas agresor dengan […]

Posted in Puisi Tagged Mawie Ananta Jonie, Puisi Leave a comment

Puisi: Doa – Mawie Ananta Jonie (l.1940)

Posted on 12 Juli 202112 Juli 2021 by Editor

Mawie Ananta Jonie (l.1940)Doa Malam keluarga kumpul dan orang sekampung,ruangan tengah penuh yang di langkan tak bisa bergabung. Seseorang memanjatkan doa hadirin menadahkan tangan,aku yang pernah dibilang mati pulanglah dengan […]

Posted in Puisi Tagged Mawie Ananta Jonie, Puisi Leave a comment

Puisi: Cerita untuk Nancy – Mawie Ananta Jonie (l.1940)

Posted on 11 Juli 202112 Juli 2021 by Editor

Mawie Ananta Jonie (l.1940)Cerita untuk Nancy Tiba tiba di kota Kecamatan berletupan suara senapan,tiba tiba dari seluruh kaki gunung seperti datang penyerbuan. Tenang kata nenekmu itu bukan suara tembakan dari […]

Posted in Puisi Tagged Mawie Ananta Jonie, Puisi Leave a comment

Puisi: Ada yang Ingin Kukatakan – Mawie Ananta Jonie (l.1940)

Posted on 11 Juli 202112 Juli 2021 by Editor

Mawie Ananta Jonie (l.1940)Ada yang Ingin Kukatakan Mendung dan hujan turun di atas genteng rumah,mengetok kaca jendela irama gendang yang resah. Sebuah puisi kubiarkan terbengkalai di layar kaca,aku mencari tanda […]

Posted in Puisi Tagged Mawie Ananta Jonie, Puisi Leave a comment

Puisi: Segulung Ombak di dalam Samudra Biru – Mawie Ananta Jonie (l.1940)

Posted on 6 Juli 20216 Juli 2021 by Editor

Mawie Ananta Jonie (l. 1940) Segulung Ombak di dalam Samudra Biru* Sebuah Cerita Buat Anakku Pinta 1 100 tahun yang lalu, anakku, tatkala Nusantara bersuku-suku, dia lahir dari kandungan mimpi […]

Posted in Puisi Tagged Mawie Ananta Jonie, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani