• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

MR Dayoh

Puisi: Perempuan Penumbuk Padi – M.R. Dayoh (1909-1993)

Posted on 25 Maret 2018 by Editor

M.R. Dayoh (1909-1993) Perempuan Menumbuk Padi Blek-blok, blek-blok! Berjam-jam menumbuk padi, Ia menyanyi sedikit-sedikit, supaya kuat menumbuk padi, supaya lupa tulang sakit, disakiti alu berat! Blek-blok, blek-blok! Tiap hari menumbuk […]

Posted in Puisi Tagged MR Dayoh, Puisi Leave a comment

Puisi: Pekerjaan Anak – M.R. Dayoh (1909-1975)

Posted on 25 Maret 2018 by Editor

M.R. Dayoh (1909-1975) Pekerjaan Anak Pukulan berat, beban berat, menekan bahu, bahu lemah! Kaki sakit, badan penat! “Di mana pasar? Masih jauhkah?” Lekas! Lekas! Jalan lekas! Dengar, pikulan berderik! Ia […]

Posted in Puisi Tagged MR Dayoh, Puisi Leave a comment

Puisi: Rumah Desa – M.R. Dayoh (1909-1975)

Posted on 25 Maret 201825 Maret 2018 by Editor

M.R. Dayoh (1909-1975) Rumah Desa Seluruh desa seolah-olah menda’wa kebengisan kemiskinan, yang menerkam kehidupan, pondok-pondok laksana orang urban k’sakitan, menderam-deram. Miring semua, hanya bertiang bambu, seperti orang tua memakai tongkat, […]

Posted in Puisi Tagged MR Dayoh, Puisi Leave a comment

Puisi: Dalam Percobaan – M.R. Dayoh (1909-1975)

Posted on 25 Maret 201825 Maret 2018 by Editor

M.R. Dayoh (1909-1975) Dalam Percobaan Hatiku, hatiku! Disambar sedih, sehingga petih! Jeritnya kuat kutahan-tahan, Gelakku kusuruh melawan-lawan Jiwaku, jiwaku! Merasa berat, merasa penat! Memikul duka, yang meluka, Wahai wajah harus […]

Posted in Puisi Tagged MR Dayoh, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani