• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Ook Nugroho

Puisi: Pelajaran Menulis Puisi – Ook Nugroho (l. 1960)

Posted on 18 Oktober 201922 Agustus 2020 by Editor

Ook Nugroho (l. 1960) Pelajaran Menulis Puisi : Frida Nathania Puisi adalah Keheningan dan secangkir kopi Maksudku, kau harus Mengaduk kisahmu, mengaduknya Sabar lalu melebar, aduklah Sampai merata serbuk sepinya […]

Posted in Puisi Tagged Ook Nugroho, Puisi Leave a comment

Puisi: Dunia Tak Begitu Buruk – Ook Nugroho

Posted on 29 Januari 2017 by Editor

Ook Nugroho Dunia tak begitu buruk dalam sebuah sajak. Tapi kau harus bergulat lebih dulu, merebutnya. Menyudahi sekat-sekat bahasa yang menjebakmu dalam sempit kamar-kamat tak berjendela. Sesudah itu, sebuah jalan […]

Posted in Puisi Tagged Ook Nugroho, Puisi Leave a comment

Puisi: Aku Hanya Perlu – Ook Nugroho

Posted on 28 Januari 201729 Januari 2017 by Editor

Ook Nugroho Aku hanya perlu secangkir kopi Untuk menulis sebuah sajak, katanya Dan segores luka, guna lebih Menajamkan huruf-hurufnya Dan segurat luka lagi Sekadar memastikan ini semua Bukan pura-pura, bukan […]

Posted in Puisi Tagged Ook Nugroho, Puisi Leave a comment

Puisi: Kisah Pulang – Ook Nugroho

Posted on 14 Januari 2017 by Editor

Ook Nugroho Mereka terus membangun Semakin banyak rumah dan gedung Juga gudang, lorong-lorong dan guha Rahasia, tapi tambah tak yakin Musti pulang ke alamat yang mana Setiap kali cuaca kembali […]

Posted in Puisi Tagged Ook Nugroho, Puisi Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani