• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Ulfatin Ch

Puisi: Hujan Rindu – Ulfatin Ch (l. 1966)

Posted on 12 Desember 2017 by Editor

Ulfatin Ch (l. 1966) Hujan Rindu Aku, hujan rindu turun melewati jalan setapak melewati rumput-rumput menetes di ujung kaki ibu Aku rindu pada dentumnya di atas daun-daun, di atas bunga-bunga […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Ulfatin Ch Leave a comment

Puisi: Di Taman X – Ulfatin Ch (l. 1966)

Posted on 12 Desember 2017 by Editor

Ulfatin Ch (l. 1966) Di Taman X Seperti tahun lalu aku ingin berjalan ke arah selatan menyusuri taman dimana bunga-bunga menghias jalan menggoyang suara angin aku berdiri menatapnya. 10 tahun […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Ulfatin Ch Leave a comment

Puisi: Catatan Kecil Reformasi II – Ulfatin Ch (l. 1966)

Posted on 12 Desember 201712 Desember 2017 by Editor

Ulfatin Ch (l. 1966) Catatan Kecil Reformasi II Barangkali mereka para pemburu yang biasa ke luar masuk hutan dan pergi membawa senapan. Barangkali gerimis kecil pagi hari yang mengajak mereka […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Ulfatin Ch Leave a comment

Puisi: Membaca Batu – Ulfatin Ch.

Posted on 2 November 20172 November 2017 by Editor

Ulfatin Ch. Akhirnya, wajah kita yang menunduk membaca batu-batu di sepanjang jalan itu. Dingin udara malam melangkahkan kaki kita berputar-putar seperti piringan hitam Tapi tak juga sampai pada kata pada […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Ulfatin Ch Leave a comment

Puisi: Dan Bunga – Ulfatin Ch

Posted on 4 Januari 2017 by Editor

Ulfatin Ch 1 Dan bunga telah mati Dan hari pun suri Dan mimpi tak ada lagi Dan sunyi itu pun abadi 2 Mungkin aku yang merindukan sebuah taman dengan bunga-bunga […]

Posted in Puisi Tagged Puisi, Ulfatin Ch Leave a comment

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani