Anekdot: Ada BH di Tas Kang Alwy

Oleh Doddi Ahmad Fauji

ALMARHUM Ahmad Syubbanuddin Alwy bukan hanya penyair, tapi juga kiyai. Ia hapal sekian hadits, maka karena itu, bersahabat erat dengan penyair Acep Zamzam Noor yang juga kiyai. Dua kiyai ini, termasuk gemar bercanda. Saya diasuh oleh Kiyai Alwy, dan berkenalan dengan Kiyai Acep, sekira tahun 1991 di Taman Ismail Marzuki.

Saya melihat Kang Acep berjalan santai ditemani Kang Soni Farid Maulana, saat kami (Mas Alwy dan aku) sedang nyeruput kopi. Saya lihat Kang Acep itu keren sekali sebagai penyair. Rambut gondrong, ganteng, kenapa tidak jadi artis sinetron. Itulah yang terlintas dalam pikiran saya kala itu.

Lalu kami semua bergerak ke Wisma Seni, tempat para penyair menginap, untuk mengikuti acara sastra di TIM. Di situ, berjubal para senior tentunya, termasuk Dorothea Rosa Herliany. Tapi itu hari terakhir, dan semua kontingen akan pulang ke daerah masing-masing.

Saya baru tahu, ternyata Kang Acep yang cocok jadi artis sinetron itu, suka iseng juga. Mas Alwy titip tas ransel ke saya, tapi menaruhnya di lantai. Seperti hobinya, ia kemudian jalan ke sana ke mari, semua orang disapa dan diajak ketawa. Kang Acep tiba-tiba berdiri, lalu pergi ke tempat jemuran pakaian. Diambilnya sekian jemuran, dan maaf, ada pakaian dalam perempuan. Kupikir itu punya Kang Acep. Dimasukkannya ke tas ransel Mas Alwy.

Singkat cerita kami berpisah. Saya ikut Mas Alwy ke kantor koran Pelita, untuk mengambil honor. Di tengah jalan Mas Alwy mau ngambil barang dari tas ranselnya. Ia kaget dan terperanjat…. “Wah kacau, ini BH siapa, kok ada di ranselku.”

Doddi Ahmad Fauji, Penyair tinggal di Bandung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *