Ebi Langkung (l. 1991) Tungku Hutan lubang api lubang sepi api menjilat yang tinggi sepi mengusap yang sirna kembali bara menyala batin kembara sila dan tapa duduk meliuk memandang ke […]
Puisi
Puisi: Sajak Biru – Willy Fahmy Agiska (l. 1992)
Willy Fahmy Agiska (l. 1992) Sajak Biru Pada sepi yang makin gigir, pada batas rasa kehilangan ini, aku biru Seluruh laut pulang padaku tanpa ombak dan perahu-perahu. Waktu hanyalah seorang […]
Puisi: Reggae Tengah Malam – Willy Fahmy Agiska (l. 1992)
Willy Fahmy Agiska Reggae Tengah Malam Bob Marley Di malam yang ambang dan sepasang mata keberatan aku menyusu bulan berlelehan. Angin itu: marijuana yang memulangkanku ke dada sebuah hutan. Aku […]
Puisi: Seandainya Kita Menua – Irvan Syahril (l. 1997)
Irvan Syahril (l. 1997) Seandainya Kita Menua I. Seandainya kita menua, tiada lagi selembar tiket wisata yang memanjakan tulang-tulang. Dari loket ke loket pastinya kita diminta duduk dan membaca himbauan. […]
Puisi: Surat untuk Mirat – Irvan Syahril (l. 1997)
Irvan Syahril (l. 1997) Surat Untuk Mirat Dalam surat ini ada sebuah sore dengan angin yang lelah menghindari kita, dan ombak yang hampir putus asa kepada pantai. Cilincing adalah takdir […]
Puisi: Sebelum Meninggalkan Banda Neira – Irvan Syahril (l. 1997)
Irvan Syahril (l. 1997) Sebelum Meninggalkan Banda Neira Kabar dari lembar koran dan radio di penginapan adalah pengumuman, adalah sinyal penjemputan, aku melihatmu berkemas dengan Beethoven yang menyala. Bom meledak, […]
