Piek Ardijanto Soeprijadi
berdiri di pinggang bukit meniti garis alit
pertemuan bumi dengan langit
sadar ada jarak antara sini dengan sana
tapi entah berapa jauhnya
mungkinkah kita meraih satu titik di cakrawala
berdiri di pinggang bukit meniti jalan jarum jam
sementara bernapas lepas dalamdalam
sadar ada jarak antara kini dengan nanti
tapi entah berapa lamanya
mungkinkah kita menangkap satu detik di ujung waktu
berdiri di pinggang bukit kini di sini
berdampingan tersaput sepi
siapa tahu pasti
berapa panjang jarak hati kita
berapa lama tegangan rasa tahan menanti putusnya
Sumber: Lagu Bening dari Rawa Pening (Guning) (Tiga Serangkai; Solo; 1984)