Dharmadi (l. 1948)
Akhirnya Kini Kita Tinggal Berdua
akhirnya kini kita tinggal berdua;
anak-anak sepertinya baru kemarin
menjadi bagian diri kita
satu persatu pergi
menyusuri jaman
mencari nasibnya
kita sendiri terus di jalan
usia menuju tua
dan akhirnya kita tinggal berdua;
mengurangi dialog dalam bahasa kata
dengan cahaya hati dan bahasa rasa
menuliskan huruf-abjad pada syaraf
menjelma bahasa belaian
sesekali terucapkan; siapa yang pergi duluan
di antara kita, saling berebut merasa
paling banyak salah dan dosa
: kalau sudah begitu sesaat berpandangan
kemudian berangkulan seolah tak ingin perpisahan
sambil saling menyeka airmata
Sumber: Aku Mengunyah Cahaya Bulan (Bukulaela, Yogyakarta, 2004)