Yopi Setia Umbara (l. 1984)
Aku Bergegas Menujumu
pada jalan menujumu
aku bergegas layaknya sungai
yang dipaksa cuaca sampai ke laut
lalu merangkak ke langit
dan sebagai hujan harus kembali
basah di bumi
garis-garis pada tanah kering
seperti wajahmu yang terus tua, kekasihku
adalah ilustrasi jutaan tahun bumi berputar
juga kubur-kubur itu tempat maut kita
kemarau turun dari pohon-pohon dewasa
bagai daun-daun lelah
barangkali mereka semacam kita
terkadang butuh waktu istirahat
kupungut satu daun paling regas
kusimpan dalam saku untuk kuberikan padamu
sebagai bukti bahwa begitu panjang jalan
yang harus kutempuh
untuk sampai padamu, kekasihku
pada jalan menujumu
bukit-bukit mulai dikikis
tidak ditanami lagi tumbuhan
melainkan ditumbuhi tangga-tangga tinggi
menjulang ke langit
melebihi menara-menara sunyi rumah tuhan
di bawah terik matahari
di dalam lembab
udara menghembuskan nafas
seperti manusia yang udzur
begitulah langkahku, kekasihku
tapi yakinlah dan tunggulah setia
karena aku bergegas menujumu
2007
Sumber: Mengukur Jalan, Mengulur Waktu (Gambang Buku Budaya, Yogyakarta, 2015)