Puisi: Aku, Sahaya – Aoh K. Hadimadja (1911-1973)

Aoh K. Hadimadja (1911-1973)
Aku, Sahaya

                                                       untuk Effy

Aku sahaya seruan kata
menggulung penghidupan dalam kepala
lampu-lampu melenggung samar-samar
gerincing lereng jauh-jauh
hanya mata bertemu ujung sepatu
gelombang lambat-lambat
Aku sahaya seruan kata
bergulung hidup, pecah, bersambung lagi
manusia-manusia di kampung Asni
dalam pipa-pipa beton riang berkelamin
kayu lapuk
nenek tua berkerenyut hidup
lanjuta semata seruan kata
sampai kupecahkan dan bersambung lagi
cerita-cerita tiada henti
kadang aku diterbangkan waktu
berpacu, berlumba dengan aku sendiri
Aku sahaya aku sendiri jadikan
sampai pabila, sampai pabila
suaramu membayang di muka jernih:
Cita saja, Bung Karlan, cita saja?
Aku sahaya sendiri, budak sendiri
sampai pabila, sampai pabila, aku tak tahu

Medan 16/17 Maret 1952

Sumber: Zenith, No. 6, Th. II, Juni 1952, dalam Tonggak 1 (Gramedia, 1987)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.