Aspar Paturusi
sobekan layar perahu diterbangkan angin
tapi tak seorang awak terdampar di pantai
ikan menelan darah, angan-angan dan mimpi
bumi yang kian tua tak kuasa melerai
ombak dan perahu yang saling terkam
angin turun mencabik-cabik layar
angin pula menjinakkan ombak ke tepi bumi
pada mulanya, para awak bersenandung angin
1982
Sumber: Sukma Laut (Puisi Indonesia, 1985)