• Mata Puisi
  • Vlog Juru Baca
  • Arsip Horison 1966 – 1990
Antologi Hari Puisi

Menu

Skip to content
  • Beranda
    • Esai
    • Buku
    • Puisi
    • Penyair
    • Wawancara
  • Antologi Tumbuh
  • Situs Bagus
  • Daftar (sementara) Penyair

Aspar Paturussi

Puisi: Bab Penghabisan – Aspar Paturusi (l. 1943)

Posted on 22 Agustus 202022 Agustus 2020 by Editor

Aspar Paturussi (l. 1943)Bab Penghabisan banyak tak terbacadalam buku ini banyak tak tertulisdalam kertas ini banyak tak terpikirdalam kepala ini banyak tak terucapkandalam kata-kata ini banyak tak terminumdalam haus ini […]

Posted in Puisi Tagged Aspar Paturussi, Puisi Leave a comment

Puisi: Bagaimana Bisa Engkau Jadi Debu – Aspar Paturusi (l. 1943)

Posted on 22 Agustus 202022 Agustus 2020 by Editor

Aspar Paturussi (l. 1943)Bagaimana Bisa Engkau Jadi Debu bagaimana engkau menuliskan sajakmusedang kertas jadi debu bagaimana bisikanmu jadi teriaksedang tenggorokanmu lagi serak bagaimana bisa engkau melangkahsedang berdiri pun tak berdaya […]

Posted in Puisi Tagged Aspar Paturussi, Puisi Leave a comment

Puisi: Hanyut – Aspar Paturusi (l. 1943)

Posted on 22 Agustus 202022 Agustus 2020 by Editor

Aspar Paturusi (l. 1943)Hanyut kulihat tanganmu terkulaimenggapai pantai dalam kilatan cahayamemintas cemas wajahmu kulihat lengan gelombangmenyeret ketakutanmu adakah engkau bangkitatau hanyut lebih jauh 1980 Sumber: Naskah Pekan Puisi 10 Kota, […]

Posted in Puisi Tagged Aspar Paturussi, Puisi Leave a comment

Puisi: Angin – Aspar Paturusi

Posted on 18 Mei 201722 Agustus 2020 by Editor

Aspar Paturusi sobekan layar perahu diterbangkan angin tapi tak seorang awak terdampar di pantai ikan menelan darah, angan-angan dan mimpi bumi yang kian tua tak kuasa melerai ombak dan perahu […]

Posted in Puisi Tagged Aspar Paturussi, Puisi Leave a comment

Puisi: Kita Tak Ingin Menangis – Aspar Paturusi (l. 1943)

Posted on 18 Mei 201722 Agustus 2020 by Editor

Aspar Paturusi (l.1943) arahkan tatapan pada bening keindahan adakah hening alam berbisik kepadamu betapa susah membangkitkan haru dari kekangan bising dan hiruk pikuk sekali waktu setitik pun air mata tak […]

Posted in Puisi Tagged Aspar Paturussi, Puisi 2 Comments

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Arsip

RSS Antologi Hari Puisi

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Kota Kematian – Rizki Amir (l. 1995)

Tag

Abdul Hadi WM Acep Zamzam Noor Afrizal Malna Agam Wispi Agenda Amir Hamzah Anekdot Aslan Abidin Asrul Sani Avianti Armand Ayatrohaedi Badruddin Emce bukhari aljauhari Chairil Anwar Dami N. Toda Doddi Ahmad Fauji D Zawawi Imron Esai Frans Nadjira Goenawan Mohamad Hasan Aspahani Hasif Amini HPI2017 HR. Bandaharo J.E. Tatengkeng Korrie Layun Rampan Mh. Rustandi Kartakusuma Muhammad Yamin Nina Minareli Penyair Puisi Putu Vivi Lestari Rendra Rida K. Liamsi Rivai Apin Saini KM Sapardi Djoko Damono Sitok Srengenge Subagio Sastrowardoyo Sutardji Calzoum Bachri Taufiq Ismail Tjak S. Parlan Toeti Heraty Trisno Sumardjo Wiji Thukul

Hari Puisi | Antologi Puisi Indonesia

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

Tulisan Terbaru

  • Puisi: Candi – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Mitomania – Warih Wisatsana (l. 1965)
  • Puisi: Setengah Sendok Makan – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Indeks Penyambung Lidah – Rizki Amir (l. 1995)
  • Puisi: Pudak – Rizki Amir (l. 1995)

Kontak Kerjasama

jurubaca@gmail.com (Email) 081218114482 (WA)

Kategori

  • Agenda (14)
  • Anekdot (10)
  • Apresiasi (1)
  • Buku (10)
  • Dari Kami (6)
  • Esai (129)
  • Lokomoteks (2)
  • Majas (2)
  • Penyair (13)
  • Puisi (1.972)
  • Puitika (3)
  • Wawancara (2)

Telusuri Isi

Arsip

Antologi Tumbuh

Situs ini berupaya memuat puisi Indonesia dari titik awal sejauh yang bisa kami telusuri, hingga ke titik paling mutakhir di mana kami yakin puisi tersebut telah atau akan meninggalkan jejak yang  mewakili perkembangan dan pencapaian serta memberi sumbangan yang memperkaya cara ucap dan tema dalam puisi kita.

Sejak 2016 | Dikelola oleh Hasan Aspahani