Puisi: Arumi Sedang Mengetik – Jun Nizami (l. 1986)

Jun Nizami (l. 1986)

Arumi Sedang Mengetik

Dari jam dinding itu, detik-detik runtuh pada punggungmu
Secangkir kopi di atas meja, dan daun-daun yang jatuh pada
Beranda. Arumi sedang mengetik, barangkali menulis puisi
Atau menyelesaikan paragraf kelima dari sebuah surat cinta

Dari almanak-almanak tua, tanggal-tanggal luruh begitu saja
Ketika dalam jauh, angin menyisir sebuah pasar malam yang
Sibuk, dan seorang anak kecil gemetar, menyaksikan komedi
Putar yang terbakar. Sementara aku menghalau kantuk.
Sepanjang jalan, di dalam kreta, yang tujuan dan jadwal
Keberangkatannya aku lupakan

Arumi terus mengetik, sementara aku sebagai kata-kata yang
Kerap gagal ia baca. Malam semakin larut, sementara waktu begitu
Rahasia. Seperti mata begitu juga cinta yang tak letih-letih untuk
Teraga: dalam dada dalam bising, juga telinga dengan
Pendengaran masing-masing: Menghidmati tembang mijil
Juga himne maut yang dinyanyikan seseorang di atas genting

2011

Sumber: Kompas, 29 Juli 2012

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.