Puisi: Dalam Diriku – Mahdi Idris (l. 1979)

Mahdi Idris

Dalam Diriku

Kau akan menemukan dalam diriku sepasang lebar, siap menampung hujan pertama pada musim kemarau. Atau hawa panas dari gurun, atau dari yang entah. Serba samar dan muram, serta kemurungan yang datang tiba-tiba. Memberimu isyarat agar segera pergi, meninggalkan aku dalam diri.

Dalam diriku akan melesat keping-keping kesedihan, kebahagiaan, dan ketakutan yang terlalu dini. Datang menerjang, merabai tubuh dalam tubuhku, dalam diriku. Jarum jam berdetak membawa kabar baru, bahwa kabar lama hanya ilusi dan kau takkan mengenangnya lagi.

Seperti dalam diriku yang lain, darah menjadi nanah, cahaya menjadi gelap. Darah dan cahaya menjadi sung-sang, mencari dari ketiadaan. Atau dalam diriku, kau akan menemukan apa saja; layang-layang, kerang dan siput, serta sebuah cangkang mimi yang sering kujadikan bahan mainan masa kecil. Kau akan menemukan apa saja. Dalam diriku segala terhimpun, juga kenangan masa kecil di bawah angsana menebar harum bunga mekar.

Dalam diriku terbenam yang kau cari seperti cangkang kerang kosong, ia terbenam saat pasang dan timbul saat surut. Pasang-surut dua pertanda bagi kehidupan air di hulu sampai muara, mengalir ke laut terdalam. Sebuah kehidupan yang baru akan muncul bertemu riak, lalu gelombang. Juga seperti dalam diriku, sesuatu yang muncul akan tenggelam.

(Pondok Kates, 03 Mei 2017)

Sumber: haripuisi.info, 24 Juni 2018

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *