Amien Wangsitalaja (l. 1972)
Dina vs Lelaki
– “dj”
dina ingin kawin
selagi etos+hasrat selaput kelamin
(laki senyum getir memaknakan pengantin sebuah nyinyir)
dina perempuan paham perjuangan
sajaknya retak oleh kenyataan
(laki tak pandai bersyair cuma bekerja dan hidup mengalir)
dina aduh dina aduh kasihan
sebab feminisme cinta tertikam
dina aduh dina aduh kasihan
tak bisa usir asa tak bisa buang angan
(tapi bisakah laki tegar memandu tubuh yang mekar
menawar keperempuanan yang kekar
sedang rindunya diasuh ‘leh perut lapar?)
Sumber: Puisi Tak Pernah Pergi (Penerbit Buku Kompas, Jakarta, 2003)