Puisi: Harau – A. Damhoeri (1915-1993)

A. Damhoeri (1915-1993)
Harau

Tahukah tuan di mana Harau?
Tempat air jatuh mendesau,
Di Payakumbuh “kota tembakau”,
Di tempat bujang banyak merisau.

Perhatikanlah indah hutan rimbanya,
Dilingkar jalan putih warnanya,
Adalah ular konon layaknya,
Hati yang gundah dilipurkannya.

Permandiannya permai, indah dan jelita,
Diapit ngarai bertebing bata,
Tempat bersuka penduduk kota,
Mandi di kolam bersukacita.

Lembah bergema berkali-kali,
Penaka suara jin yang sakti,
Diam di ngarai di dalam kali,
Hebat bunyinya menakutkan hati.

Jika ditekun dimenungkan,
Laksana peri seorang pujangga,
Pilulah hati melihatkan,
Karena tamasya di tepi telaga.

Kalau sampai tuan ke sana,
Jangan lupakan menjelang dia,
Sebab jika gundah gulana,
Boleh bertukar menjadi ria.

Sumber: Panji Pustaka, 4 Oktober 1932; dalam “Biografi A. Damhoeri dan Karyanya”, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.