Iswadi Pratama (l. 1971)
Jalan Setapak
engkau jalan setapak di pinggiran tanjungkarang
meliuk di pinggang bukit, lempang di landai pantai
rumpang-lesuh di kampung kumuh
di minggu pagi,
orang-orang, sebagian kecil orang di kota ini
merayakan akhir pekan, melintasimu sambil menduga-duga
seberapa dekat ujungmu pada tanjung
seberapa hampir tubirmu pada pasir
seberapa hirap harapmu pada lanskap
tapi bagi para peronce perih
engkau tak lain rima di runcing lidah
syair yang gampang menggerung getir
umpama buku, sampul mereka kuning belaka
terlalu ricu pada sandi sebab takut terduga
bila luka, merah mereka meraih rona
maka datang lagi aku ketika mereka lelah-jemu
di hari-hari sibuk, di terik tarikh
mengetam kerak ngilu sekujurmu
engkau jalan setapak yang mengantarku
ke hutan di pinggiran tanjungkarang
hutan yang belum pernah mereka temukan
1 Agustus 2012
Sumber: Harakah Baru (Nuansa Cendekia; 2015)