Ng. Lilis Suryani (l. 1996)
Kalimat Lapar Bahasa Rempah
I
Di balik rak yang gelap ini
Piring dan gelas mematung menanti isi
Tungku redup malu-malu
Api tak cukup menyala dari dada
Ah, singkong yang tega
Tak satupun mencuat mengganjal perut
Ah, tanaman sayur yang sakit
Mengapa manja menunggu hujan tiba
Ah, tudung yang murung
Dengan lagu kosong apa lagi
Kutimang anak-anakku
Dan tanah air bagi kami
Ialah tempat menahan lapar
II
Suatu hari wajahmu riang mengiris bawang
Biji ketubar berlari-lari
Lada yang nakal berseteru dengan cabai
Semoga kau senantiasa sabar
Menerjemahkan aroma ke rasa lapar
Gula menggoda garam yang diam
Kunyit yang kau kupas
Menyususp ke serat serai yang tegas
Meski tak memahami bahasa rempah
Kau tahu bahwa bumbu
Tidak meresap ke batu-batu
Yogyakarta, 2018-2019
Sumber: Lahir Sajak, 15 Juli 2019